Setiap selamat datang pasti selalu punya selamat tinggal, kedatangan selalu punya kepergian dan kehilangan adalah bagian paling menyakitkan dari setiap kisah perjalanan. Terpaksa melepas dan dipaksa ikhlas.
Memeluk Kehilangan adalah buku self improvement yang berisi kumpulan tulisan tentang sebuah proses bertumbuh dari luka dan kecewa. Tentang bagaimana sebuah rasa sakit sebab kehilangan mampu mendewasakan dan juga menguatkan.
Tiap selamat datang pasti selalu punya selamat tinggal, kedatangan selalu beriring kepergian. Pun kehilangan tentu ada dan menjadi bagian paling menyakitkan dari setiap kisah perjalanan. Terpaksa melepas dan dipaksa ikhlas, siapa yang akan dengan mudah melakukannya? Tentu jarang sekali. Setiap suka dan duka akan datang silih berganti dalam kehidupan kita. Perasaan kehilangan dan dukacita tidak bisa kita diperbandingkan, karena kadar yang dimiliki tiap orang berbeda.
Lewat buku ini, penulis membagikan sudut pandang lain yang mungkin saat kamu kehilangan tak bisa melihatnya seorang diri. Wajar bila saat kehilangan banyak yang tak dapat diucapkan, tak dapat dilihat, dan hanya dirasakan sendirian.
Memeluk Kehilangan dituliskan untukmu yang pernah merasakan luka karena kehilangan, lalu bertumbuh dan menjadi dewasa dari rasa sakitnya. Melalui buku ini kamu akan dipandu untuk mengenali tentang dukacita dan berbagai tahapan yang terjadi sepanjang masa berduka. Dengan memahami duka cita, kamu dapat menentukan langkah yang tepat dalam menghadapi pertemuan dan perpisahan.