Bermula dari putih abu-abu, antara Alega dan Shanina. Remaja SMA yang bersahabat dan selalu saling mendukung. Dia, Alega, seorang laki-laki dengan sikap dingin yang memiliki pemikiran sederhana. Sedangkan, Shanina merupakan gadis rajin yang sering berpikir rumit.
Kota Bandung, mempunyai beragam cerita tentang mereka berdua. Mulai dari halte bus, bangku sekolah, rautan pensil, tali sepatu, dan kotak bekal yang membuat cerita ini ada. Juga, tentang rasa yang mulai tumbuh di antara kedekatan keduanya. Seperti pensil yang selalu membutuhkan rautan, dan rautan yang tidak berguna tanpa adanya pensil. Mereka, sedekat itu awalnya. Sebelum semuanya berubah karena sikap dingin Alega yang menciptakan jarak. Namun, ini bukan sekadar soal jarak, melainkan tentang rasa yang tumbuh dan sedikit mengganggu.
Lalu, bagaimana rasa itu kini? Apakah Alega akan tetap bertahan dengan dinginnya? Atau mungkin kenangan di antara mereka berhasil mencairkan keadaan yang ada?