Setiap anak selalu punya cerita bersama orang tuanya. Ada yang bahagia, ada yang penuh dengan luka. Apa pun itu, orang tua adalah sebab bagi keberadaan kita. Menghormati, menghargai, dan menyayanginya adalah sebuah hal yang niscaya. Meski terkadang ada banyak kesalahan yang sulit untuk dimaafkan, pada akhirnya kita harus berdamai dengan keadaan. Kita tak bisa terjebak pada luka pengasuhan dan terus menerus menyalahkan takdir yang telah Tuhan berikan.
Begitu banyak anak yang menyimpan luka karena ayahnya. Ketiadaan peran seorang ayah memberikan luka yang akan terus diingat sepanjang usia. Di Indonesia, tak banyak anak yang mendapatkan kehangatan dan kasih sayang dari ayahnya. Lebih banyak yang menjalani kehidupan tanpa peran berarti darinya. Akhirnya, semua kerinduan, pesan, dan ucapan tak terkatakan hanya mampu untuk disimpan.
Buku Ayah, Bolehkah Aku Membencimu? akan menjadi sahabat yang memeluk setiap kesedihanmu. Kehilangan peran seorang ayah bukanlah hal yang mudah untuk dilalui. Buku ini akan membersamaimu dalam menyembuhkan setiap luka, menguatkan kita, dan menyampaikan pesan-pesan yang tak bisa terucap melalui suara. Buku indah ini akan menemani malam sunyimu dan kesendirian yang kerap kali terasa begitu menyakitkan. Selamat membaca!