Sebagai seorang sejarawan, Saudara Eko Sulistyo hampir selalu merujuk pengalaman dan perspektif historis bangsa kita dan juga pengalaman bangsa lain sebagai komparasi dalam mengulas isu-isu kontemporer, baik yang terkait narasi kebijakan Presiden Jokowi maupun narasi tandingan dari oposisi dan lawan politik mantan Walikota Solo tersebut.
Hanya saja sebagai “Orang dalam,” tantangan terbesar yang dihadapi penulis bukan semata-mata menghindarkan diri dari klaim-klaim cerita sukses Jokowi dan kebijakannya, tetapi justru pada orisinalitas argumennya. Dalam kaitan ini, saya kira latar belakang penulis sebagai sejarawan serta juga pengetahuan yang kaya, referensi dan bacaan yang luas terkait berbagai isu yang diulasnya, sangat membantu sehingga Saudara Eko Sulistyo relatif berhasil menghindarkan diri dari perangkap “Bias,” katakanlah, sebagai “Humas” atau “Juru bicara” Istana.
Prof. DR. SyamsuDdin Haris, Peneliti Senior LIPI.