Syap-Sayap Patah adalah karya terindah Gibran. Mengisahkan takdir yang mematahkan sayap-sayap cintanya, kasihnya yang tak sampai pada gadis Prancis, juga kepada gadis Libanon yang kemudian terpaksa menikah dengan pendeta demi keamanan, serta pada pengarang wanita Mesir yang tak pernah dilihatnya.
Kahlil Gibran melukiskan duka cita percintaannya dengan penyelesaian yang khas: kemurungan puitism kehalusan budi, dan kedalaman falsafis, liris mengiris, sendu yang seakan-akan mengatasi kodrat manusiawi.